Keliru

Aku tenggelam lagi dalam sejenak dewasa merentasi alam keremajaan. Aku keliru. Aku keliru dalam sebuah pencarian untuk mencari aku. Aku diberi pilihan di antara persimpangan kanan dan kemudian kiri. Persimpangan kanan adalah persimpangan yang kegembiraan si ibu justeru di persimpangan kiri hanya punya kegembiraan aku.

Aku sekali lagi tewas dalam membuat pilihan antara aliran aku. 

Waktu kecil aku sudah diterapkan untuk mempunyai cita cita dan benar cita cita itu aku genggam sehingga aku jejak ke tingkatan 2 dan aku digelar obses terhadap benda alah itu. 

Tahun yang mendukacitakan apabila rasa segala minat pada cita cita aku itu hilang secara tiba tiba pada tahun yang penting ini.

 Dan benarlah sabda Allah di dalam Al Quran

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” [ Al-Quran ,Al-Baqarah: 216]

Dan hal ini berlaku pada aku sedangkan tahun yang sangat genting ini rasa pada cita cita itu perlahan lahan membunuh aku.